Gunung Gogoniti, atau ada juga yang menyebutnya bukit, secara keletakan berada di antara Kecamatan Doko dan Kesamben, Blitar. Tak ada yang menyangkal mengenai keindahan gunung ini. Pepohonan pinus yang menyelimuti permukaan gunung, tampak begitu kontras dengan hamparan sawah yang hijau permai, membuatnya indah dipandang. Semakin indah pula jika cuaca cerah dan Gunung Kawi tampak menyertai Gogoniti dari utara.
Selain menawarkan keindahan alam, ternyata Gunung Gogoniti juga menyimpan suatu tanda sejarah. Letaknya terletak di puncak bukit. Warga setempat menyebutnya punden, tempat untuk nyadaran dan bersih desa. Yang dipundenkan adalah tokoh sesepuh desa bernama Nitikusumo. Rasa penasaran pun mendorong kami untuk menuju punden tersebut.
Bukanlah perkara yang mudah untuk menuju ke Punden Nitikusumo. Punden yang terletak di puncak bukit itu hanya dapat diakses melaui jalan macadam. Tanjakan dan tikungan yang berkelok-kelok juga menambah tantangan dalam perjalanan ini.
Tak seberapa lama menyusuri hutan, akhirnya kami menjumpai sebuah bangunan berbentuk rumah. Bangunan ini tampak tertutup dari luar. Cendela-cendelanya ditutup kain berwarna putih. Hal ini semakin membuat kami penasaran. Kami sempat ragu, apa ini cungkup dari punden Nitikusumo? Setelah beberapa kali mengamati, akhirnya Mas Adon menyakinkan bahwa bangunan ini memanglah cungkup dari punden yang kami cari.
Perlahan kami beranikan diri untuk masuk kedalam bangunan. Setelah masuk, kami melihat sebuah makam yang dikelilingi empat buah umpak. Uniknya, nisan dari makam tersebut adalah prasasti. Prasasti itulah yang selama ini dikenal dengan nama Prasasti Gogoniti.
Sayang sekali prasasti ini telah aus. Meski samar-samar masih terlihat guratan aksara di tubuhnya, tapi itu terlalu sulit untuk dibaca. Tapi andaikan utuh pun paling kami ya gak bisa baca hehehe 😀
Berhubung minim sekali keterangan mengenai prasati ini, akhirnya kami bertanya-tanya pada pakarnya. Menurutnya, ada pendapat yang menyatakan bahwa prasasti ini adalah peninggalan dari Kerajaan Singhasari masa Pemerintahan Krtanegara.
Prasasti Gogoniti ini secara administratif masuk dalam wilayah Desa Kemirigede, Kesamben, Kab Blitar. Rute termudah untuk menuju situs ini dari Blitar adalah: Blitar – Wlingi –Kesamben – Pertigaan setelah Kantor Kecamatan Kesamben ke kiri (ke utara) – Ikuti jalan raya hingga Desa Kemirigede (melewati Desa Pagerwojo, Desa Tepas) – Sampai di Desa Kemirigede ketemu dengan TK di kiri jalan – setelah TK tersebut belok ke kiri pada pertigaan – Kemudian tinggal mengikuti jalan beton sampai macadam dan masuk hutan. Situs Prasasti Gogoniti berada di dalam sebuah bangunan cungkup.
Ayo yang penasaran dengan Prasasti Gogoniti bisa langsung sambang ke mari. Indah panorama alamnya, menantang medannya, keren wisata sejarahnya 😀
Writer : Galy Hardyta
Sumber : Mas Andrik (Pamong Budaya Blitar 2015)
Participant : Adon, Galy, Syaiful
sippppppp……
gambar yang pertama viewnya bagus, segerr kayake..
Ya itu yang disebut gunung Gogoniti 😀
rumah saya tepat ditimur gunung gogoniti, sewaktu kecil setiap minggu mencari kayu bakar di gunung ini
sebelah omah, mampiro nggonku rek
aku juga baru nengok gogoniti, sejuk banget lo, pokok e ora rugi yen rono
Siap kami segera merapat ke sana lagi hehe
Nama prasasti pernah di sampaikan oleh petugas purbakala dr jakarta ialah kosombian
Terimakasih infonya