Tak hanya Air Terjun Jurug Tumpuk, ternyata di Blitar juga terdapat Gua Tumpuk. Meski memiliki nama yang serupa namun kedua destinasi ini berada pada lokasi yang jauh berbeda. Jurug Tumpuk berada di perbatasan Desa Lorejo, Kec Bakung dengan Desa Pasiraman Kec. Wonotirto, sedangkan Gua Tumpuk berada di Desa Selokajang, Kec. Srengat. Seperti apa keunikan gua ini? Mari ikuti ulasan DTrav berikut.
Table of Contents
Lokasi dan Rute
Gua Tumpuk terletak di area pemakaman umum dan Tionghoa Dusun Maron, Desa Selokajang, Kec. Srengat, Kab Blitar. Gua Tumpuk dapat dituju dari Kota Blitar dengan rute sebagai berikut: dari Kota Blitar arahkan perjalanan travelers sekalian ke Kalipucung – Percabangan Monumen Tugu Rante ambil kiri (lurus) sejauh 4,4 km hingga menjumpai Tugu Gula Kelapa Desa Kandangan – Dari Tugu Gula Kelapa belok kiri ke arah selatan – Ikuti jalan tersebut sekitar 3 km dan kalian akan menjumpai Gapura Kawasan Gua Tumpuk – Gua Tumpuk sudah dekat, lanjutkan perjalanan hingga menjumpai plang menuju Makam Tionghoa Selokajang – Gua Tumpuk berada di sana.
Fasilitas
Meski terletak di area pemakaman, gua ini memiliki fasilitas pendukung yang oke. 😉 Terdapat akses yang nyaman dilalui dan juga fasilitas toilet.
Gapura.
Setiba di kawasan gua, travelers sekalian akan disambut dengan gapura unik yang tersusun dari bata merah. Di depan gapura terdapat sepasang patung reco pentung yang menjaga sisi kanan dan kiri gapura. Untuk menuju ke gua, sudah tersedia tangga yang nyaman untuk di lalu. Selepas melewati tangga, kalian akan tepat berada di depan gua, Gua Tumpuk terlihat kokoh dari spot ini.
Kenampakan gua.
Jika kalian tertarik untuk menjelajahi bagian dalam gua, sudah tersedia tangga turun yang nyaman. Bagian dalam gua tidak akan terlihat terlalu gelap, karena selain cahaya dari luar dapat masuk, di dalam gua juga sudah dilengkapi dengan lampu penerang.
Fasilitas-fasilitas tersebut didirikan pada tahun 2021. Keberadaan fasilitas-fasilitas tersebut menjadikan gua ini nyaman untuk dikunjungi. Sebenarnya DTrav sudah pernah ke gua ini pada tahun 2010, namun pada saat itu kondisi gua masih belum direkomendasikan untuk di kunjungi, sehingga kami belum memberikan ulasan.
Gua Tumpuk dokumentasi DTrav tahun 2010.
Keindahan Gua
Sesuai namanya, Gua Tumpuk seolah-olah memang terlihat bertumpuk. Di atas mulut gua utama terdapat ceruk kecil, sehingga gua ini terlihat seperti memiliki dua mulut gua yang bertumpuk. Unik bukan? 😀 Sayangnya ceruk tersebut tidak dalam, sehingga hanya mulut gua bagian bawah saja yang dapat dijelajahi.
Keindahan lorong gua.
Lorong Gua Tumpuk bagian bawah tidak panjang, tetapi cukup luas. Cahaya luar dapat masuk ke dalam gua dengan cukup leluasa dari mulut gua, sehingga kita bisa menyaksikan keindahan dinding dan stalaktit gua. Di dalam gua terdapat bongkahan batu berukuran besar. Batu tersebut dibalut kain bermotif kawung, sehingga memunculkan kesan sakral di dalam gua.
…
DTrav belum mengetahui secara pasti mengapa gua ini di sebut dengan nama “tumpuk”. Apakah karena kenampakannya? Atau kah karena gua ini berada di Gunung Tumpuk? Atau karena yang lain lain? 😈 Jika travelers sekalian memiliki informasi yang lebih akurat, boleh lho berbagi. Kalian bisa sampaikan pada kolom komentar di bawah ini. 😀 Akhir kata, sampai jumpa pada perjalanan selanjutnya.
Writer: Galy Hardyta
Participants: Ali Moez, Galy, Nikaliana, Igi