Skip to content

Prasasti Jajar dan Situs Makam Mbah Keling, Tanda Sejarah di Sekitar Sima Pagiliran

situs makam mbah keling

Prasasti Jajar (Prasasti Pagiliran) dan Situs Makam Mbah Keling adalah dua peninggalan sejarah yang letaknya sangat berdekatan. Prasasti Jajar terletak di Desa Jajar, sementara Makam Mbah Keling Terletak di Kelurahan Kaweron keduanya berada di Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Untuk menuju kedua lokasi tersebut lebih mudah melalui Desa Jajar.

Perjalanan bisa dimulai dari perempatan Polsek Talun ke utara sampai masuk Desa Jajar, tepat di pertigaan Puskesmas Jajar ambil kanan mentok, kemudian ke kiri. Tepat di pertigaan Lapangan Jajar belok ke kiri hingga menemukan gang pertama ke arah kanan. Masuk ke kanan dan tidak jauh dari situ terlihat cungkup Prasasti Jajar. Untuk menuju Makam Mbah keling tinggal menyeberangi Sungai Mlalo melalui jembatan setapak yang tersedia. Keberadaan Makam Mbah Keling juga ditandai dengan adanya cungkup di pinggir sawah.

Prasasti Jajar oleh masyarakat setempat disebut juga dengan sebutan “Watu Kasur”. Prasasti dengan hiasan padmasana ini berukuran tinggi 1.58 m, Lebar 1 m, tebal 0.27 m. Meskipun kondisinya tidak utuh, namun sejumlah aksaranya masih dapat dibaca. Prasasti Jajar memuat angka tahun 1056 Saka (1134 Masehi), sehingga masuk dalam periode Pemerintahan Bameswara dari Kerajaan Kadiri. Pada prasasti ini juga dijumpai adanya lancana (logo) Raja Bameswara berupa Candrakapala (tengkorak menggigit bulan). Alih aksara Prasasti Jajar adalah sebagai berikut:

1. swasti sakawarsatita 1056 Saka asadha masa tithi eka dasi krsnapaksa. wa
2. ….irika diwasana (ajna)
3. …. janiwaryyawiryya parakrama digjayottunggadewa tinadah rakrayan maharaja kalih i halu i ranga
4. …. ya krama kumonnaken ikang karaman i pagiliran sapanjing thani kabeh… watek panu.
5……….. (aus hingga kebawah).

Prasasti ini berisi tentang penganugerahan sima (bebas pajak) di karaman “pagiliran”, oleh karenanya prasasti ini disebut juga dengan sebutan Prasasti Pagiliran.

prasasti jajar pagiliran

Menyeberang ke timur Sungai Mlalo terdapat situs Makam Mbah Keling. Situs ini terdiri dari sejumlah batu candi yang diduga berasal dari masa pra-Islam, namun kini telah disusun menjadi makam. Bagaimana bentuk asli dari situs Mbah Keling ini belum diketahui. yang terlihat jelas adalah keberadaan dua batu dakon. Pada salah satu makam tampak bentuk batu candinya menyerupai bentuk atap gapura paduraksa seperti di Candi Plumbangan. Perlu dilakukan penelitian lebih mendalam terkait situs Mbah Keling ini karena letaknya sangat dekat dengan Prasasti Jajar (Prasasti Pagiliran). Siapa tau mereka berkaitan? 😀

situs mbah kelingsitus mbah keling batu dakon


Writer: Zid

Selftraveling

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!