Masih berkutat di sekitaran Pagergunung Kesamben, kali ini kami kembali ke Desa Sukoanyar. Setelah pada perjalanan sebelumnya kami menyusuri gua-gua di Gunung Kajang, kini kami bergeser ke gunung di utaranya, yakni Gunung Pelijaran. Keren kan namanya? Hayo apa artinya coba? Hehehehe 😈
Masih dengan rute yang sama seperti saat menuju Gua Lowo Sukoanyar, Kali ini kami tidak sampai terlalu ke selatan, tapi cuma sampai di pertigaan Masjid. Dari pertigaan tersebut kami berbelok ke kiri menuju pemukiman terakhir. Sampai di pemukiman terakhir kami memarkirkan kendaraan bermotor dan melanjutkan perjalanan dengan bejalan kaki.
Penelusuran gua-gua di Gunung Pelijaran pun dimulai. Selama penelusuran kami menemui beberapa gua, namun ukuranya hanya kecil. Lebih bisa dibilang ceruk sih. Di antara gua-gua tersebut ada juga yang hanya bisa dimasuki dengan mendaki. Cocok lah, sekalian olah raga extreme kecil-kecilan. 😛
Dari penelusuran ini kami sadar bahwa sebenarnya Blitar masih banyak menyimpan potensi wisata yang tersembunyi. Terutama gua-guanya.
Setelah waktu beranjak sore kami melanjutkan perjalanan menuju ke deretan gunung di selatan Gunung Kajang. Konon pemandangan sore di sana cukup memukau. Kami pun bergegas. Kali ini kami mencoba memaksa kendaraan bermotor untuk lebih merangsek ke atas. Kami menyusuri jalan rabat beton hingga pada batasnya.
Setelah 15 menitan mendaki, akhirnya kami sampai di puncak. Benar sekali, pemandangannya memang keren. Dari sini kami dapat melihat dataran yang luas hingga ke perbatasan horizon. Gunung Kelud dan Kawi yang megah pun juga dapat terlihat dari sini. SubhanAllah.. Benar-benar indah ciptaan-Nya. Terimakasih Kau telah hamparkan potongan surga ini di Blitar.
Writer : Adon
Editor : Galy Hardyta
Photographer : Adon & Syaiful
Participant: Adon, Upheeck, Syaiful, Lina, Nia Yusuf